Sabtu, 28 Januari 2012

Chapter 3 : the princes


       Moa memeriksa keadaan manusia di hadapannya, yang tadi terlihat syok lalu jatuh pingsan. Dia menyentuh leher pria itu. Terasa denyut nadi disana. Dia bak-baik saja. Moa lalu mengembangkan sayapnya, memeriksa apakah lukanya membuat gerakan sayapnya kaku, dan memang masih terasa kaku namun tidak terasa sakit. Moa lalu mengecilkan sayapnya, merapatkannya ke punggungnya, lalu duduk dihadapan pria itu, karma. Dia menunggui karma tersadar dari pingsannya.

      Tak berapa lama, mata karma perlahan terbuka. Pandangannya kabur namun perlahan kemudian menjadi jelas. Dia melihat wajah moa di hadapannya. Dia pun kembai terkejut lalu loncat ke belakang, menjauhi moa.
      ‘’SIAPA KAMU……!!!!’’ seru Karma, dia berusaha mencari sesuatu untuk dijadikan senjata. Dia meraih lampu baca lalu mengarahkannya pada moa. Karma terlihat ketakutan sekali.
      ‘’jangan takut, saya tidak akan menyakitimu,’’ jawab Moa tenang.
      ‘’JAWAB!! KAMU HANTU KAN?? AKU SEDANG BERMIMPI KAN?? MANA MUNGKIN BURUNG BISA MENJADI MANUSIA. HAHAHAHA…YA AKU PASTI SEDANG BERMIMPI!!’’ lagi Karma berteriak. Moa menggelengkan kepalanya. Karma melongo saja ketika Moa kembali mengembangkan sayapnya. Karma menjatuhkan diri dilututnya, ingin rasanya dia pingsan lagi namun tidak bisa. Dia kehabisan kata. Lalu Moa mendekati Karma, masih dalam keadaan telanjang. Dia meletakan tangannya di bahu Karma lalu dia pun berkata di hadapan karma.
      ‘’terima kasih, kamu telah menyelamatkan saya. Kamu tidak sedang bermimpi, ini nyata. Saya Moa, berhutang nyawa padamu,’’ Karma hanya angguk-angguk saja. Bibirnya bergetar karena masih merasa takut.
      ‘’kamu burung merpati itu,kan??’’ Tanya Karma agak tenang. Moa mengangguk. Karma menghela nafas dalam-dalam. Dia berusaha menenangkan diri dari syok yang tadi melandanya.
      ‘’dan siapa kamu sebenarnya?’’ Tanya Karma lagi.
      ‘’saya….’’ Moa berhenti berkata. Dia tidak bisa meneruskan ucapannya. Dia memalingkan wajahnya, diam. Karma baru sadar jika moa tidak memakai sehelai benang pun.
      ‘’lebih baik sekarang kamu pake baju dulu deh,’’ Karma lalu bangkit, menuju lemari dan mencarikan Moa sekedar pakaian untuk dipakainya. Dia meraih sebuah kaos putih dan celana boxer lalu menyerahkannya pada Moa.
       ‘’pakai ini!’’ kata karma. Moa segera memakai pakaian yang di berikan karma. Karma, berjalan ke arah jendela. Dia menatap langit. Dia berpikir bahwa moa pasti lah seorang malaikat. wow! Seru karma dalam hati.
      ‘’ngomong-ngomong, aku Karma…..jadi kamu Moa?’’ Tanya karma sambil masih menatap langit.
       ‘’ya,’’ jawab Moa yang tengah kerepotan memakai kaos yang diberikan Karma.
      ‘’hmmm, kamu berasal dari mana?’’
      ‘’Aventrum,’’ karma menoleh kearah Moa dengan wajah bingung.
      ‘’apa itu Aventrum?’’ tanyanya lagi.
      ‘’itu nama kerajaan kami,’’
      ‘’okey…..’’ kata Karma masih dengan tanda tanya di kepalanya, lalu dia mendekati Moa. Membantunya memakai kaos,sedangkan celananya Moa sendiri yang memakainya. Dia lalu lanjut bertanya,
      ‘’dimana itu Aventrum?’’ moa diam. Dia berpikir sejenak. Kemudian dia membuka tangannya dan berseru,’’BOX!!’’ tiba-tiba dari telapak tangannya keluar sebuah kotak berwarna biru. Lalu dia memeriksa bagian samping kotak itu, dia menemukan sebuah tombol dan lubang kecil disana. Dia menekan tombol itu, lalu dari dalam lubang kecil itu keluar sinar yang membesar dan dari pantulannya di dinding terlihat sebuah visual sebuah gugusan bintang. Kotak biru yang sekarang menjadi proyektor itu kemudian menampilkan penampakan matahari kita, planet merkurius, venus, lalu bumi kita dan seterusnya. Lalu proyektor menampilkan bumi, terlihat garis-garis tipis seperti atmosfir disana. Dari lapisan itu bukan terlihat udara melainkan bentuk bumi lain. Hamper mirip hanya berbeda permukaannya. Karma menggelengkan kepalanya  tidak mengerti apa maksud dari tampilan itu.
      ‘’ini adalah bumi, dan di tiap lapisannya ada kehidupan. Ini disebut dunia parallel. Kamu tinggal disini, dan kami tinggal disini,’’ jelas Moa sambil menunjukan bumi lapis ke tiga dari asal bumi tempat bumi kita berdiri. Karma menganggung walau pun sebenarnya dia tidak mengerti.
      ‘’bagaimana kamu bisa sampai kesini?’’
      ‘’kotak ini bernama Pandora. Di dalamnya tertanam batu Zar, hanya ada 8 di negeri kami dan tiap kerajaan memiliki satu. Para ahli teknologi kami meneliti batu ini bertahun-tahun lamanya,dan mereka menemukan medan elektro magnetik aneh di batu Zar. Lalu penelitian berlanjut hingga kami menemukan dunia parallel dari batu Zar ini, dan kami pun akhirnya menemukan cara untuk mempergunakan batu ini sebagai media transfer menuju dunia parallel. Dan menciptakan kotak ini,’’jelas Moa,sambil menatap kotak biru tersebut.
      ‘’lalu untuk apa kamu berada di sini?’’ Tanya Karma. Moa menekan kembali tombol di samping kotak itu, lubang itu pun mati,tak mengeluarkan cahaya. Moa memegang kotak itu, lalu kotak itu pun hilang dalam sekejap.
       ‘’saya melarikan diri,’’ jawab Moa, tertunduk lesu.
      ‘’melarikan diri, dari apa?’’
      ‘’terlalu panjang ceritanya, saya harus pergi….saya harus mencari teman-teman saya,’’ Moa bermaksud pergi kea rah jendela. Namun karma mencegahnya.
      ‘’jangan pergi,’’ ucap Karma bernada memohon. Lalu melanjutkan sambil memegang tangan Moa.
      ‘’aku…. membutuhkanmu….saat ini,’’ ucap Karma sambil menatap mata Moa.  Moa menatap pandangan Karma, dia merasakan dalamnya pandangan itu. Dia pun diam,mengangguk pelan.

***
      Keunikan bangsa alloy adalah, dia bisa berubah wujud dari wujud manusia, setengah manusia atau sepenuhnya menjadi binatang. Kemampuan control wujud itu tergantung pada kondisi dan kekuatan mereka. Moa yang tengah lemah berubah menjadi merpati, begitu dia merasa kuat dan sembuh dari lukanya, dia pun mampu bertransformasi menjadi manusia. Atas permintaan Karma, Moa menyembunyikan sayapnya. Berdua mereka menghabiskan waktu bersama, pergi ke restaurant favorit Karma, disana Andi bahkan tidak tahan untuk menanyakan siapa itu Moa. Karma hanya mengatakan kalau Moa adalah kawan dari jejaring sosial yang sedang berlibur di bali. Andi memperhatikan mereka terus sejak mereka datang sampai mereka selesai makan lalu pergi.
     
       Rencananya, Moa akan mencari kawan-kawannya para pangeran yang lari dari negeri Alloy. Namun dia tidak tahu dimana dia harus mulai. Kotak Pandora miliknya masih belum sepenuhnya pulih setelah rusak dari serangan regal waktu itu, mekanisme unik kotak Pandora adalah, meski pun kotak itu di hancurkan, dia hanya butuh waktu untuk memperbaikinya sendiri. Selain itu, kotak itu mampu merekam siapa saja yang pernah menggunakannya dan dimana penggunanya berada saat itu. tak ada yang bisa dilakukan Moa kecuali menunggu. Dan selama dia menunggu, dia hidup bersama Karma, penduduk bumi yang tanpa sengaja telah menolongnya dari kematian.
  
      Penguasa baru Aventrum, ratu Aurora. Dia telah memporak-porandakan kerajaan lain dan menawan raja-raja dari tujuh kerajaan yang ada. Dia menguasai hampir seluruh negeri Alloy,jika saja semua anak-anak raja itu tertangkap pula. Tak disangka sebelumnya, Aurora, perempuan dari jenis ikan ini ternyata menyimpan kekuatan besar. Datang ke Aventrum untuk memikat sang raja, lalu menikahinya dan sekarang memegang kekuasaan absolut atas Alloy. Perawakannya tinggi kurus, berkulit putih mulus dengan dada yang membusung, tertutup pakaian dari emas yang dia sukai. Di atas tengkoraknya terdapat dua tanduk kecil yang menandakan jika dia adalah naga, Aventrum adalah negeri penguasa udara. Makluk disana rata-rata dari golongan burung,bersayap dan mampu terbang. Jelas Aurora bukan dari Aventrum,tapi itu tidak dipedulikan sang raja. Pesona Aurora membuat raja jatuh hati. Dan sekarang, diatas singgasana Aventrum, Aurora memerintahkan untuk memburu semua pangeran yang telah berhasil kabur dari negeri alloy, dan puteranya sendiri Moa.

       Dihadapan Aurora, bersujud dua orang pria. Dia adalah Dip dan Regal. Dip, si anjing merah mulai berbicara,
      ‘’ratu Aurora yang agung, kami telah menemukan kotak Pandora dari kerajaan Mamentrum. Kita sudah bisa mengejar para pangeran yang telah lari ke bumi, kami menanti perintah ratu,’’ kata Dip sambil tetap menunduk. Aurora yang duduk di singgasana Aventrum terlihat sedikit senang. Bibir merahnya menyunggingkan senyum tipis. Dia berkata pelan.
      ‘’pergilah, dan bawa kembali mereka….hidup-hidup,’’
      ‘’baik ratu,’’ jawab mereka, hampir berbarengan. Lalu mereka berjalan mundur dan berbalik tanpa menatap wajah ratu Aurora sedikit pun. Kekuatan gelap Aurora membuat mereka tidak berani menatap wajah Aurora. Rasa takut yang hebat membuat Dip dan Regal rela melakukan apa pun agar mereka selamat, bahkan menyerang Moa yang akan kabur dengan menggunakan kotak Pandora ke bumi,padahal dia dan Moa adalah teman sepermainan sewaktu mereka kecil. Selain itu, Aurora menanamkan sesuatu di tubuh mereka. Sehingga mau tidak mau, Regal harus menuruti perintah Aurora.
***
      Dan akhirnya Dip dan Regal menangkap Selma, perempuan belut emas dari kerajaan Aquantrum. Mahluk air berkekuatan listrik. Dia pemegang kotak Pandora kerajaan Aquantrum dan dia satu-satunya anak dari raja Aquantrum yang memiliki izin untuk menggunakan kotak Pandora untuk pergi ke bumi. Skandal ini disembunyikan kerajaan Aquantrum dari kerajaan lain, karena perpindahan antar dunia parallel adalah dilarang. Selma punya alasan sendiri mengapa dia ingin berada di bumi.

      Menggunakan kotak Pandora tidak seperti menggunakan anak kunci lalu membuka pintu. Kotak Pandora itu seperti kunci listrik. Butuh waktu untuk bisa dipergunakan lagi. Karena kotak itu mengumpulkan kembali energi untuk membuka jalur dimensi parallel. Maka dari itu, dip dan regal memutuskan untuk tinggal di bumi sampai kotak Pandora milik mereka bisa dipergunakan kembali. Selain itu, masih ada pangeran lain yang harus diburu. Selma yang terluka terikat oleh benang Nebula. Sebuah benang berwarna hitam yang mampu menekan kekuatan mahluk dari negeri Alloy dan merubahnya menjadi wujud hewan. Dan Selma berubah menjadi belut berwarna emas.

***

      Malam beranjak pergi. Matahari mulai mengintip di sisi timur. Merayap, menyebarkan sinarnya menerpa pepohonan,menelusup menembus rindangnya hutan. Mengusap lembut sebuah wajah yang tertidur di bawah pohon pinus. Dia terbangun, memicingkan mata. Wajahnya terlihat lelah, namun tidak terlihat lemah. Dia berpakaian dari logam, lengan, dada,perut, bahu,semua dari logam. Tak jauh darinya,tergeletak sebuah kotak biru. Dia mengambil kotak itu, memegangnya sebentar lalu kotak itu pun hilang. Dia melihat sekelling. Tak ada apa pun disana selain pepohonan dan suara burung bercicit. Dia lalu melepas logam-logam di tubuhnya, tubuhnya sekarang hanya mengenakan cawet yang nampaknya terbuat dari kulit. Terlihat badannya sangat kekar, kaki yang kokoh, perut rata, dada yang bidang serta kulit yang putih. Dia lalu menutup matanya yang biru. Tiba-tiba, dahinya menyembul sebuat titik hitam yang semakin lama semakin membesar. Ttik itu membesar sampai ukuran kacang lalu berubah warna. Hitam ke biru. Seketika,sinar biru keluar dari titik itu di dahinya dan menyebar keseluruh tubuhnya. Di alam pikirannya, dia melihat wajah-wajah. Wajah manusia bumi, tapi dia sepertinya sedang mencari wajah yang lain. Kelebatan ribuan wajah bahkan jutaan wajah lewat dalam pikirannya hingga dia berhenti pada satu wajah, Moa. lalu dia membuka matanya dan berkata lirih,’’syukurlah,kau selamat,’’ lalu dia berjalan meninggalkan hutan itu. 



Bersambung.....